Senin, 15 Agustus 2011

"PDAC akan hambar jika tak dijiwai", kata DR. Waluyo


Mencapai nill insiden dalam setiap proses bisnis yang dijalankan, baik di hulu, pengolahan maupun pemasaran. Inilah tujuan implementasi HSE di Pertamina.

Berbicara tentang kepemimpinan (leadership) adalah berbicara tentang tanggung jawab dan komitmen. Untuk mengukur keberhasilan kepemimpinan, lantas orang pun sering menghubungkannya dengan pemenuhan sebuah kontrak/janji untuk melaksanakan sesuatu atau yang disebut komitmen tersebut. “Leadership dan komitmen adalah sesuatu yang saling memperkuat,” tegas Direktur Umum PT Pertamina, DR. Waluyo, di kantornya, baru-baru ini.

Bagaimana ia menerapkan sistem manajemen ke dalam perusahaan, dan bentuk kongkrit komitmen tersebut seperti apa? “Komitmen top manajemen dimulai dari kebijakan K3 yang diterapkan,” katanya. Selanjutnya, ia menjelaskan secara gamblang kepada Majalah KATIGA bentuk kongkrit dari komitmen tersebut.

Di bidang pelatihan, misalnya. Pertamina telah membangun HSE Training Center. “Itulah revitalisasi,” katanya. Bukan hanya itu, sebentar lagi juga akan didirikan Marine Maintenance Training Center di Jakarta. Di sinilah tersedia fasilitas pelatihan safety dan environment. Mengenai identifikasi resiko yaitu penerapan salah satu golden safety through, seluruh unit dalam melakukan pekerjaan dimulai dengan job safety analysis. Penerapan Contractor Safety Management System (CSMS) pun dimulai dari risk analysis, baik terhadap pekerjaan kontrak yang akan dan sedang dilakukan. Kemudian dalam memegang komitmen prioritas pertama untuk aspek HSE, Waluyo mencontohkan ketika dulu ada pekerjaan drilling (di Sumatera) terjadi banjir, maka pekerjaan tersebut distop. “Itu khan merupakan bentuk dari komitmen,” terangnya.
[Infographic provided by Grammar.net]
Bentuk komitmen yang lain adalah penerapan management walkthrough yaitu meluangkan waktu ke lapangan, dan berkomunkasi langsung dengan para pekerja. “Sekarang pun sudah menjadi budaya, apabila terjadi lost standing accident pimpinan tertinggi operasi datang langsung ke tempat kejadian menemui warganya, “ Itu juga merupakan bentuk leadership kongkrit, “ imbuhnya.

Pengalamannya selama 30 tahun bekerja di perusahaan migas, cukup mematangkan perjalanannya hingga mengantarkan ia menjadi orang yang memiliki jabatan tinggi di perusahaannya. Kapabilitas kepemimpinan Waluyo semakin teruji oleh waktu. Maka ketika harus menyusun sebuah program HSE di perusahaannya, itu pun ia lakukan dengan mudah. “Seperti awal tahun ini. Semuanya khan dimulai dari risk analysis dari setiap unit operasi. Dan itu dibuat, dibawa langsung ke atas. Yang kedua, analisa dari kejadian-kejadian tahun kemarin. Dari analisis-analisis itu kita buat analisis hal apa saja yang perlu kita lakukan intervensi dan juga record dari hasil management walkthrough, finding dari audit. Semuanya diolah sedemikian rupa untuk dijadikan suatu program apa yang harus dilakukan pada tahun yang berjalan, “ katanya, runut. Nah di situ diterjemahkan kegiatan-kegitan apa saja yang harus dilakukan, oleh siapa, kapan, di mana dan sebagainya. Sehingga kita dapat mengukur pencapaiannya pada saat kita melakukan pekerjaan tersebut, katanya, lagi.

Ihwal struktur organisasi HSE yang diterapkan di PT Pertamina, ia menjelaskan bahwa VP HSSE melapor ke BOD, di mana di sini dipresentasikan ke direktur umum, juga yang memegang kebijakan di korporat, dan juga eksekusi di kantor pusat. Sedangkan untuk anak-anak perusahaan, pimpinan melapor pimpinan tertinggi setempat, untuk direktorat juga langsung ada eksekusinya, pimpinan HSSE pun lapor kepada direkturnya. Jika di lapangan, kepala HSSE lapor ke GM atau dengan kata lain pimpinan tertinggi di unit operasional masing-masing.

Membangun budaya safety, diakuinya memang bukan perkara yang mudah namun bukan berarti itu tidak bisa dilakukan. “Budaya HSE itu merupakan tanggung jawabnya line management. Struktur organisasi HSE staf itu sebagai advisor-nya line management. Sebagai nara sumber, expert-nya, pada saat diperlukan memberikan advice, guidance, malakukan analisis dan melakukan monitor dan evaluasi, dan itu nanti feedback-nya diberikan ke highest postion di setiap masing-masing lokasi. Itu semua dijadikan pegangan sebagai langkah tindak, rencana kegiatan untuk kegiatan operasinya itu sendiri, “ kata Waluyo. Kini dirinya memang tengah mengupayakan organisasi yang dipimpinnya menuju organisasi yang berbudaya HSE. Menurutnya, budaya HSE tak lain adalah budaya caring, atau peduli. “Kalau safety culture terbentuk, itulah yang kita tuju. Dan mudah-mudahan nantinya ada saling peduli dan mengingatkan,” harapnya.

Menanggapi sebuah hipotesis: kepemimpinan HSE yang sukses akan menjamin kesuksesan dalam operasi kinerja yang lain, DR. Waluyo pun sependapat. “Yang namanya manajemen itu pasti ilmu yang dipakai adalah Plan-Do-Check-Action. HSE itu salah satu contoh. Mengolah HSE itu diperlukan planning yang pas, eksekusinya bagaimana, melakukan monitoring, melakukan eksekusi itu diperlukan karakter dan disiplin diri yang kuat. Nah kalo seandainya berhasil di situ, nantinya di mana pun itu akan menjadi habit,” katanya.

Lebih jauh ia mencontohkan bagaimana prinsip mengelola HSE di perusahannya. “Dalam PDAC itu akan hambar kalau tidak dijiwai. Tapi kalau semua itu dilakukan karena passion kita, jiwa, roh kita, dan nyawanya di situ, ada spiritnya. Semuanya itu didasari karena kita peduli,” ujarnya. Karena kita tidak mau orang lain celaka, nah proses PDAC rasanya menjadi lebih bermakna karena semuanya itu dimulai dari hati. Selain melakukan pendekatan secara personal juga pendekatan kesisteman. Pendekatan personal untuk meningkatkan intrinsic motivation dan pendekatan kesisteman untuk membentuk orang lebih disiplin bagi orang yang kurang peduli atau kurang aware, karena sistem mengharuskan seperti itu. Contohnya: Orang masuk pabrik tetapi secara kesisteman harus memakai alat pelindung diri (APD), orang dipaksa. Setelah masuk memakai APD menjadi sadar ternyata itu memberikan manfaat dan ini menjadi terbiasa. Orang naik mobil harus memakai safety belt, pertamakali dipaksa, lama-lama menjadi biasa. Itu pendekatan ektrinsik. Sedangkan pendekatan intrinsik, orang cukup dikasih penjelasan, alasan, dan orang menerima logikanya sehingga tanpa adanya peraturan pun orang mau melakukannya, tambahnya, bersemangat.

Langkah dan upaya PT Pertamina menuju kinerja HSE yang excellent memang terus dilakukan. Untuk membangun mental seperti itu diperlukan analisis guna memetakan kondisi yang ada saat ini. “Kalau di Pertamina dari 12 elemen SMK3LL misalnya. Dari sisi kebijakan di level berapa. Misalnya 1-5 menurut rating Dupont. Di bidang kepemimpinan di level berapa dan seterusnya. Dari assessment tersebut bisa diketahui, gap kita ada di mana. Itulah salah satu masukan untuk membuat road map menuju kinerja HSE yg excellent. Audit assessment adalah salah satu alat ukur untuk penentuan langkah kerja di samping kecelakaan tahun kemarin, hasil audit management walkthrough, safety walk and talk. Semuanya dirangkum untuk dijadikan pegangan sebagi langkah aksinya,” katanya, meyakinkan.

Bagaimana cara Waluyo meningkatkan motivasi dalam pelaksnaan HSE? Salah satu kebijakan yang dilakukan adalah memberikan award. Award itu sendiri ada yang namanya external award dan internal award. Kalo external award itu penghargaan dari luar supaya termotivasi. Tetapi ada orang yang yang tipenya internal award yaitu motivasi yang dilakukan secara intrinsik di mana salah satu pendekatannya adalah personalized atau mempersonalkan aset personal dari setiap kegiatan safety, jelas Waluyo.

Peran dan kebijakan PT Pertamina dalam membangun budaya safety di Indonesia pun dikemukakan DR Waluyo, siang itu. Pertama, Pertamina harus membangun Sistem Manajemen K3 dan Lindungan Lingkungan (SMK3LL) berikut budayanya di internal dulu. Kalau di internal sudah matang, pegawainya termotivasi, terinternaliasai untuk melakukan pekerjaan on the job dan of the job, otomatis 15.000 pegawai Pertamina itu akan menjadi agen HSE untuk juga di luaran. Ke dua, secara institusi Pertamina mempunyai fasilitas HSE Training Center di Sungai Gerong, Marine Maintenance Training Center di Jakarta. Itu bisa dipakai bukan hanya untuk pegawai Pertamina tetapi orang luar pun juga bisa memakainya. Ke tiga, Pertamina secara aktif melakukan kegiatan-kegiatan dengan komunitas HSE baik dengan Depnakertrans, IPA, IAKKI, KLH, dan institusi lainnya.

“ Hasil semuanya itu, nantinya akan memberikan masukan-masukan tersendiri dan itu merupakan bentuk langsung apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan apa kontribusi kita," katanya, tetap semangat.

Bentuk-bentuk lain, CSR Pertamina punya dana untuk mengkampanyekan kegiatan-kegiatan SMK3LL tersebut. Itulah kira-kira kontribusi Pertamina di bidang safety culture untuk masyarakat Indonesia. “Bulan lalu, kami dan Menakertrans mulai meluncurkan program safety culture lewat Metro TV, “ katanya, berpromosi sambil mengakhiri bincang-bincang kami dengan DR. Waluyo.

*) Foto Tempointeraktif. Tulisan ini pernah dimuat di Majalah KATIGA dengan penulis yang sama.

Minggu, 27 Februari 2011

Challenging the Big Brands


Oleh : Sumardy (Senior Business Analyst at MarkPlus&Co **)

Banyak buku dan konsep yang membahas tentang berbagai praktek-praktek yang dilakukan oleh para pemimpin pasar, tidak heran jika seorang pakar merek, David A Aaker sampai mengeluarkan buku berjudul Brand Leadership. Pertanyaannya adalah apakah di dunia ini hanya ada satu merek? Dan jika semua diajari untuk mejadi pemimpin, bukankah semuanya hanya akan diajarkan jadi pemimpin? Padahal pemimpin pasar hanya satu!

Tidakkah merupakan sebuah kehormatan jika sebuah merek justru dapat menjadi merek penantang yang terhormat. Boleh saja di satu kategori ada brand leader, tetapi juga akan sangat terhormat jika dapat menjadi challenger brand yang baik bukan?

Bagaimana mungkin ada sebuah brand leader tanpa adanya challenger brand? Bagaikan mengejar seorang wanita cantik tanpa ada pesaing, rasanya kering :)

Konsumen adalah wanita cantik, kalau sebuah merek cuma bermain sendiri, tidak asyik rasanya. Perang pemasaran adalah sebuah permainan yang harus dinikmati. Untuk itu, memiliki challenger brand yang bagus juga merupakan sebuah teman bermain yang akan selalu menimbulkan kreativitas, bukan?

Lalu, bagaimana kalau berniat meluncurkan sebuah merek yang dapat menjadi merek penantang (challenger brand)? Tidak gampang memang, berikut ada tips menarik dari Adam Morgan yang memberikan resep berupa 8 Credo bagi para challenger brand untuk menggerogoti merek pemimpin pasar.

# Credo 1 : Break With Your Immediate Past

Coba bayangkan, setiap orang dalam satu industri selalu mencoba mempelajari best practice dalam industri tersebut bahkan tidak segan-segan mencari tahu rahasia sukses si market leader dengan harapan bisa menirunya. Kalau ini yang terjadi, bukankah orang yang mencari-cari tersebut hanya akan menjadi peniru? Kalau sudah begitu, kapan bisa melawan si pemimpin, bisanya jadi follower doang!

Dan celakanya berdasarkan pengalaman penulis di milis maupun consulting, banyak member yang justru terjebak pemikiran di atas. Pertanyaannya selalu apakah suatu konsep sudah diterapkan dalam industrinya. Kalau sudah diterapkan dan Anda meniru, Anda hanya jadi follower bukan?

So? untuk menjadi penantang yang hebat, lupakan masa lalu di kategori produk tersebut dan juga masa lalu Anda baik itu sukses maupun tidak. Kalau dulu Extra Joss melihat si pemimpin pasar Krating Daeng dan berpikir meniru, apakah kita akan melihat Extra Joss seheboh sekarang ini? Tentu saja tidak,harus diakui Bintang Toedjoe telah melupakan masa lalu di kategori minuman berenergi ini. Kalau saja dulu Bintang Toedjoe mengikuti cara berpikir para pemasar sekarang ini yang selalu mencari contoh penerapan konsep baru di industrinya, dijamin tidak akan menjadi challenger brand yang cukup meruntuhkan dominasi Krating Daeng.

# Credo 2 : Build A Lighthouse Identity

Buatlah sesuatu yang heboh yang bisa membuat konsumen tergerak untuk tidak hanya sekedar melihat merek Anda, tetapi mencoba merek Anda. Setelah mencoba, selanjutnya terserah Anda?

Masih ingat saat P&G dengan shampoo Pantene yang mengadakan cuci gratis di beberapa kota besar di Indonesia, bahkan saat itu mereka mencanangkan cuci gratis sampai ribuan orang yang katanya menciptakan rekor. Itulah inti dari credo yang ke-2 yang diterapkan Pantene untuk mencoba melawan si Sunsilk. Bagaimana menciptakan sesuatu yang tergolong "heboh" tapi punya "makna" yang bisa menghasilkan gempa bumi bagi singgasana pemimpin pasar.

Ingat juga dengan gebrakan mie sedaap yang mengadakan makan mie bersama sejuta orang (kalau tidak salah) yang harus diakui heboh dan kena! Karena sebegitu banyaknya orang yang merasakan mie tersebut dan harus diakui cukup menggoyahkan konsumen yang selama ini telah mengkonsumsi si market leader.

Lihat juga Bank Mandiri pada saat pertama kali merger dan harus masuk ke retail banking berperang dengan BCA dan juga BNI. Apa yang didengungkan oleh Bank Mandiri? Bank Terbesar di Indonesia! Sesuatu yang heboh dan menusuk hati setiap nasabah. Sudah bank pemerintah, paling besar, asetnya paling banyak. Sebuah merek yang cukup menakutkan saat itu dan sekarang kelihatan hasilnya bukan?

#Credo 3 : Assume Thought Leadership of The Category

Pada dasarnya di pasar itu akan ditemui dua pemain. Pertama adalah market leader yang memang menguasai pangsa pasar dan kedua adalah THOUGHT LEADER yaitu merek yang selalu dibicarakan oleh banyak orang, Top 1 Oil contohnya. Top 1 bukan merupakan market leader, tetapi kenyataannya Top 1 selalu dibicarakan orang hampir tiap hari. Lihat saja milis marketing club yang hampir beberapa minggu membicarakan oil ini. Secara langsung maupun tidak membuat merek ini dikenal di mana-mana dan akhirnya justru dianggap merek yang menakutkan, bahkan mungkin banyak yang kemudian "terjebak" untuk mencoba dan menggunakannya.

Tidak menjadi market leader tidak apa-apa, yang lebih penting adalah menjadi TALK LEADER alias dibicarakan orang dimana-mana! Ayam Bakar Wong Solo(ABWS) bukan merupakan market leader di kategori ayam goreng, tetapi ABWS justru menjadi talk leader dengan program poligaminya (hehehehe). It is a challenger brand!

# Credo 4 : Create Symbol of Reevaluation

Sekali lagi, Extra Joss merupakan contoh yang bagus untuk credo ke-empat ini. Saat sebuah merek baru muncul dan mencoba menantang merek yang sudah jadi pemimpin pasar, maka untuk meyakinkan konsumen, bukankah kita harus menawarkan sesuatu yang membuat konsumen harus berpikir ulang untuk tetap membeli merek si pemimpin pasar.

Simbol di sini dapat berupa logo, kemasan dan sebagainya yang mendorong konsumen untuk berpikir dua kali sebelum membeli kembali merek sang pemimpin pasar.

Kalau Extra Joss muncul dengan sachet-nya dan kemudian dengan gagahnya menampilkan iklan yang menghempaskan botol, bukankah ada simbol baru untuk mengevaluasi kembali kebiasaan kita membeli minuman berenergi dengan botol?

Dan yang menarik, justru simbol botol yang merupakan simbol dari pesaing dijadikan sebagai simbol oleh Extra Joss untuk menghempas pesaingnya.

# Credo 5 : Sacrifice

Saat sebuah merek baru muncul untuk melawan merek yang sudah mapan, apakah merek baru tersebut harus menawarkan semua hal yang ditawarkan oleh sang pemimpin pasar? Jika jawabannya Ya, maka merek baru tersebut mungkin tidak akan pernah berhasil menjadi merek penantang yang harus ditakuti.

Menjadi sebuah challenger brand yang baik membutuhkan pengorbanan. Lihat saja cerita Lion Air. Saat berniat menantang Garuda Indonesia yang sangat powerful, Lion justru menggunakan pesawat McDonnel Douglas yang harus diakui tidak secanggih Boeing yang sudah digunakan Garuda.

Sudah pesawatnya tidak canggih, belum lagi pelayanannya yang memang banyak memunculkan perdebatan dari banyak orang. Tetapi itulah sesungguhnya sebuah merek penantang. Lion Air tidak perlu menawarkan semua yang diberikan Garuda, bukan? Dari segi kenyamanan pesawat, mungkin lebih baik Garuda. Dari segi pelayanan mulai dari proses sebelum, saat dan sesudah keberangkatan, mungkin lebih berpengalaman Garuda.

But who cares? Terbukti Lion sangat menakutkan Garuda dan sekarang Garuda meskipun mengakui masih pemimpin pasar tetapi market share-nya telah banyak digerogoti oleh pemain baru khususnya Lion. Pengorbanan yangdilakukan Lion di sana sini cukup menghentakkan Garuda, bukan?



Download Klik Disini KayaDariAffiliateMarketing 2.0



# Credo 6 : Overcommitment

Saat muncul sebagai sebuah merek yang mencoba menantang si pemimpin pasar, maka selain melakukan pengorbanan di beberapa hal seperti disebutkan di credo kelima, merek tersebut harus memfokuskan berbagai usaha pemasarannya pada berbagai bagian yang menjadi senjata utamanya.

Contoh yang paling menarik adalah Jawa Pos. Memang tidak mudah bagi merek yang satu ini menantang si raja Koran, Kompas. Menyadari bahwa persaingan banyak terjadi di pendistribusian Koran di berbagai distributor koran, Jawa Pos cukup cerdik.

Melihat Kompas cenderung menguasai distributor kelas satu, dan Jawa Pos sadar positioning-nya yang berbeda, maka Jawa Pos pun fokus dan habis-habisan di distributor koran kelas dua. Biarlah yang kelas satu dikuasai para media mapan seperti Kompas, Media Indonesia dan sejenisnya.

Tetapi Jawa Pos habis-habisan untuk mempercepat penetrasinya di pasar, Jawa Pos habis-habisan membuat berbagai program dengan distributor yang tergolong kelas dua ini, mulai dari berbagai reward dan event. Dashyat Man!

Lion Air juga menunjukkan kegilaannya, mengorbankan beberapa bagian pelayanan, tetapi habis-habisan menawarkan sebanyak mungkin rute sehingga menghemat biaya operasional pesawat berbagai dan meniru cara consumer goods dengan menawarkan berbagai hadiah. It works!

# Credo 7 : Use Advertising and Publicity as a High-Leverage Asset

Kalau untuk contoh yang satu ini, memang tiada duanya, sebut saja berbagai merek dari Wing. Selain menawarkan harga murah, salah satu yang cukup mendongkrak pangsa pasarnya dengan cepat adalah iklan yang gencar dan heboh. Tidak heran jika dengan cepat dapat menancap di benak konsumen dan menjadi pertimbangan untuk pembelian.

Mulai dari Daia yang gencar beriklan saat krisis menempa Indonesia dan juga terakhir dengan kasus Mie Sedaap dengan iklannya yang jor-joran cukup menghebohkan dunia per-mie-an, belum lagi sebagai official sponsornya AFI yang juga menciptakan publisitas di mana-mana.

# Credo 8 : Become Idea-Centered, Not Consumer-Centered

Memang pemasar selalu senang dengan kata-kata "berorientasi konsumen, berorientasi pasar" Pertanyaannya, kalau semua berorientasi pasar, lalu siapa yang berhasil menikmati pangsa pasar tersebut. Memang tidak salah berorientasi pasar, tetapi kalau berperan sebagai merek penantang dankemudian berorientasi pasar, bukankah mencoba melawan si pemimpin pasar?

Lebih baik tidak terlalu memikirkan kebutuhan dan keinginan konsumen yang telah dilayani saat ini, lupakan saja (ingat credo yang pertama) dan munculkan ide baru yang mungkin belum terpikirkan oleh pemain yang ada.

Memang agak sulit mencari contoh di Indonesia. Saya melihat contoh yang menarik di persaingan sekolah bisnis MBA di Amerika. Di era tahun 1980-an, siapa yang tidak mengakui kehebatan Harvard Business School (HBS) sebagai sekolah nomor satu, masuknya selalu susah dengan jumlah mahasiswa yang terbatas.

Saat itu, Northwestern University mencoba menantangnya. Kalau menggunakan pemikiran tradisional, mungkin diubah saja peraturannya. Persyaratan masuk sekolah tersebut dipermudah sehingga banyak yang mengambil MBA di sana, kalau menggunakan cara tersebut, itu berarti customer-centered karena calon mahasiswa paling senang kalau masuknya gampang, nilainya mudah, lulusnya gampang (apalagi di Indonesia)

Tetapi Northwestern justru lebih fokus pada ide. Untuk melawan HBS, tidak cukup hanya customer-centered yang justru akan terjebak mengikuti pola HBS. Saat itu sekolah bisnis terlalu fokus pada sebagai sekolah bisnis top saja, belum ada yang spesifik pada bidang tertentu. Akhirnya diputuskan untuk menjadi sekolah pemasaran terbaik di dunia. Kemudian, didatangkanlah berbagai profesor pemasaran hebat, salah satunya adalah Kotler sebagai Nabi-nya pemasaran. Dan tidak tanggung-tanggung, saat itu brand Kellogg juga dipiilih sebagai sponsor bukan karena hanya mampu membayar mahal tetapi karena merek Kellogg dipandang memiliki strategi dan program pemasaran yang tergolong paling hebat di Amerika.

Sudah cocok bukan? Ide menggabungkan profesor pemasaran terhebat dan merek pemasaran terhebat menjadi satu dan membuat sekolah Kellogg Graduate School of Management sebagai sekolah pemasaran No. 1 di dunia.

Kalau sekolah di Indonesia pasti customer-centered, sekolah harus mudah, cepat, bila perlu tidak usah masuk kuliah, tahu-tahu dapat gelar. Tidak heran jika banyak sekolah MBA, DBA dengan gelar yang berharga 5 juta dan dipakai berbagai orang pinter? di DPR sampai wakil presiden.

** Sumardy adalah Sumarketer dan Sumarketer adalah Sumardy. Sumardy yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan konsultan pemasaran terkemuka di Indonesia dikenal juga sebagai founder dan moderator mailing list marketing-club, milis marketing pertama dan terbesar di Indonesia.

Sebagai konsultan pemasaran, Sumardy telah terlibat dalam perumusan strategi berbagai produk dan merek di berbagai industri. Selain menikmati kehidupannya sebagai konsultan, Sumardy juga aktif menulis berbagai artikel pemasaran yang enak dibaca dan provokatif di berbagai media cetak lokal maupun nasional. Bagi Sumarketer, menulis merupakan sebuah proses "berhubungan intim" dengan dunia pemasaran yang dapat menghasilkan "anak" berupa tulisan yang berguna dan menginspirasi semua pembacanya. (SWA Agustus 2007)

Membangun Brand Image

Dalam komunikasi pemasaran (marketing communication), iklan dan promosi memang punya peran paling penting dalam pembangunan brand image. Hal ini disebabkan karena kegiatan ini mempunyai target audience luas, sehingga dalam waktu relatif singkat pesan yang ingin disampaikan tentang brand lebih cepat sampai.

Banyak perusahaan yang belum menyadari bahwa membangun brand image dengan komunikasi pemasaran tidak sebatas lewat iklan dan promosi saja. Ada banyak kegiatan lain yang juga berdampak besar. Contohnya adalah:

1. Desain kemasan, termasuk isi tulisan/pesan yang disampaikan
2. Event, Promosi di toko, promosi di tempat umum, dan kegiatan below the line lainnya
3. Iklan tidak langsung yaitu yang bersifat public relations
4. Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu kegiatan-kegiatan sosial untuk komunitas yang dilakukan oleh perusahaan
5. Customer Services, bagaimana perusahaan menangani keluhan, masukan dari konsumen setelah terjadi transaksi
6. Bagaimana karyawan yang bekerja di lini depan/front liners (apakah itu bagian penjualan, kasir, resepsionis, dll) bersikap dalam menghadapi pelanggan,
7. dll

Jenis tipe komunikasi dalam daftar di atas adalah kegiatan-kegiatan yang baik buruknya tergantung dari keinginan perusahaan, semuanya dapat dikontrol/dikendalikan. Komplikasi justru akan muncul dari kegiatan-kegiatan komunikasi seputar brand oleh pihak lain yang tidak bisa dikontrol oleh perusahaan, misalnya komunikasi oleh konsumen langsung. Mereka bisa menyebarkan pada networknya berita kurang menyenangkan yang mereka alami pada saat berinteraksi dengan brand (yang diwakili oleh banyak hal, termasuk front liners di perusahaan). Word-of-mouth communication adalah salah satu jenis komunikasi yang sangat efektif, dan berbahaya apabila itu menyangkut publisitas buruk.

Komplikasinya ditambah dengan keberadaan Internet. Kecepatan penyebaran berita bahkan bisa berlipat-lipat. Mereka bisa menuliskan pengalaman berinteraksi dengan brand dari sudut perspektif mana saja, tanpa bisa diatur-atur seperti halnya berhubungan dengan tradisional media.

Jadi, pada dasarnya perusahaan perlu memperhatikan semua elemen komunikasi dalam bentuk apapun yang menghubungkan konsumen dengan brand perusahaan. Minimalkan kemungkinan terjadinya ketidakpuasan konsumen, sehingga berita seputar brand bisa selalu merupakan berita baik. (sumber: SWA)

Jumat, 18 Februari 2011

BRAND ACTIVATION


Saat ini sedang muncul cara komunikasi yang lumayan baru yang disebut dengan Brand Activation. Kegiatan Brand Activation ini bertujuan membuat sebuah komunikasi berjalan dua arah. Maksudnya, jika selama ini iklan TV, radio dan print ad hanya berbicara satu arah (konsumen kepada produsen, tidak ada interaksi timbal balik) maka Brand Activation ini adalah konsep berpikir (komunikasi) yang justru mengharapkan interaksi langsung dari konsumen.

Salah satu bentuk Brand Activation, adalah pelaksanaan event yang melibatkan konsumen sebagai peserta event. Contohnya seperti yang dilakukan oleh Clear dengan mengadakan 'Clear Metamorphoself'.

Nama seperti 'Clear Methamorphoself', 'Jawara ngga takut jerawat', 'Classnezensation' dll adalah tema sebuah event. Tema ini tidak asal dipilih melainkan sebagai turunan dari sebuah brand planning yang telah disiapkan untuk komunikasi sebuah brand sekian tahun ke depan.

Brand planning ini kemudian diturunkan dalam bentuk strategi komunikasi yang berisikan tentang tema apa yang diangkat tahun ini dan tahapan (timing) pelaksanaannya yang biasanya dibagi menjadi : Pre Launch, Launch, dan Post Launch (activation).

Tujuan dari pemilihan tema brand activation tersebut adalah untuk menyampaikan pesan komunikasi sebuah brand, jadi bukan asal pilih nama tema yang keren. Seperti misalnya 'Clear Methamorphoself' tahun ini brandnya akan berniat mengkomunikasikan bahwa Clear adalah produk yang membuat konsumennya 'berani tampil beda dan jadi diri sendiri', maka dipilihlah tema 'Metamorphoself' sebagai gambaran seseorang yang berubah, lahir kembali, dan jadi diri sendiri.

Agar objective komunikasi tercapai, keseluruhan kegiatan event harus dibuat sesuai dengan tema. Mengacu pada tema 'Methamorphoself', dibuatlah kegiatan yang memberi kesempatan kepada konsumen untuk berdandan unik sesuai dengan kepribadian. Buat yang paling 'jadi diri sendiri' layak mendapat hadiah, dll.

Dengan adanya konsistensi antara tema event, content event serta interaksi secara langsung sebuah brand terhadap konsumen, diharapkan konsumen memiliki persepsi tersediri terhadap sebuah brand yang ujung ujungnya menghasilkan sales dan loyalitas. Demikian, semoga membantu. (swa)
http://www.swa.co.id/sekunder/konsultasi/pemasaran/branding/details.php?cid=4&id=97

Sabtu, 05 Juni 2010

Saya Jengkel Petugas Telkom

Beberapa bulan ini saya merasa "rada" terganggu dengan petugas Telkom (Bekasi). Pasalnya setiap kali saya, isteri, dan anak saya Willy (4 tahun) menerima panggilan dari petugas Telkom, selalu saja sama pertanyaannya. Bulan atau minggu-minggu yang lalu, hampir tiap dua hari sekali saya selalu mendapat panggilan telepon yang menanyakan apakah di rumah saya sudah terpasang jaringan Internet. Ya tentu saja saya jawab sudah, wong ini Internet sudah terpasang sejak Oktober 2009.

Anehnya dua hari kemudian, datang panggilan yang sama dan menanyakan hal yang sama. Dua hari kemudiannya, "jas bukak iket blangkon" alias sami mawon, itu lagi yang ditanyakan. Yang membedakannya hanya satu, kali ini yang datang menyapa adalah petugas berkelamin laki-laki. Setelah agak reda suasananya, datang lagi panggilan yang sama, saya agak lupa entah petugas cowok atau cewek. Yang jelas pada waktu itu saya terpaksa marah dan mengatakan kepadanya: " Anda tidak profesional!" sambil menutup gagang telepon.

Saya tak tahu apa yang terjadi di kantor Telkom (Bekasi tentunya), tempat berkumpulnya para petugas ini. Setiap pagi sebelum mereka melakukan "gerilya marketing", adakah brief dari supervisor atau manajer atau apalah istilahnya yang mengomandoinya. Kalau ada, brief macam apa yang disampaikan kepada para armada garis depan penjualan itu? Setiap sore atau malam atau seminggu sekali adakah evaluasi atas pekerjaan-pekerjaan itu? Saya tak bisa menjawabnya, wong saya bukan petugas, supervisor, manajer penjualan Telkom.

Beberapa minggu bulan April, saya bagai mengalami minggu-minggu tenang. Tak pernah lagi terdengar dering telepon dari petugas Telkom. Namun rupanya saya salah duga. Tiga hari belakangan ini, berturut-turut saya diberondong  penawaran baru Telkom yaitu tentang abonemen bebas tapi setiap bulannya paling tidak harus membayar pulsa sebesar Rp 65.000.- Saya pun menjawabnya dengan berkata tidak.

Datang lagi keanehan. Kali ini petugas (seorang cewek) langsung menanyakan kepada saya apakah saya adalah nama yang terdaftar  di kantor Telkom itu. Petugas itu pun dengan tegas mengatakan bahwa untuk periode bulan Juni, Telkom tidak lagi memberlakukan biaya abonemen. Girang sekali rasanya, dalam hati saya mengatakan, wah ini jurus baru Telkom dalam menggaet  pelanggan baru dan meningkatkan layanannya terhadap pelanggan lama.

Kangrengane, kegirangan saya akhirnya mati menggenaskan sore itu. Pasalnya, lagi-lagi datang panggilan dari petugas Telkom yang menawarkan bebas abonemen tapi yaitu tadi para pelanggan harus menghabiskan pulsa rata-rata Rp 65.000,- Maaf kali ini pun saya pun harus marah kepada petugas itu dan mengatakan, Anda tidak profesional!

Semoga kejadian yang tidak mengenakkan ini hanya terjadi di daerah Bekasi. Kalau sampai hal ini juga sama terjadi di daerah lain di seluruh Indonesia, maka saya berani mengatakan bahwa Telkom tidak profesional! (image:http://marketingevolution.wordpress.com)

 

Selasa, 18 Mei 2010

JAYABAYA PREDICTION

Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
One day there will be a cart without a horse.
Tanah Jawa kalungan wesi.
The island of Java will be circled by an iron necklace.
Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
There will be a boat flying in the sky.
Kali ilang kedhunge.
The river will loose its current.
Pasar ilang kumandhange.
There will be markets without crowds.
Iku tanda yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.
These are the signs that the Jayabaya era is coming.
MAU DOLLAR? http://palmresearch.com/index.pl?ref=1281812
Bumi saya suwe saya mengkeret.
The earth will shrink.
Sekilan bumi dipajeki.
Every inch of land will be taxed.
Jaran doyan mangan sambel.
Horses will devour chili sauce.
Wong wadon nganggo pakaian lanang.
Women will dress in men’s clothes.
Iku tandane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman.
These are the signs that the people and their civilization have been
turned upside down.

Akeh janji ora ditetepi.
Many promises unkept.
Akeh wong wani mlanggar sumpahe dhewe.
Many break their oath.
Manungsa pada seneng nyalah.
People will tend to blame on each other.
Ora ngindahake hukum Allah.
They will ignore God’s law.
Barang jahat diangkat-angkat.
Evil things will be lifted up.
Barang suci dibenci.
Holy things will be despised.
Akeh manungsa mung ngutamake duwit.
Many people will become fixated on money.
Lali kamanungsan.
Ignoring humanity.
Lali kabecikan.
Forgetting kindness.
Lali sanak lali kadang.
Abandoning their families.
Akeh Bapa lali anak.
Fathers will abandon their children.
Akeh anak wani nglawan ibu.
Children will be disrespectful to their mothers.
Nantang bapa.
And battle against their fathers.
Sedulur pada cidra.
Siblings will collide violently.
Kulawarga pada curiga.
Family members will become suspicious of each other.
Kanca dadi mungsuh.
Friends become enemies.
Akeh manungsa lali asale.
People will forget their roots.
Ukuman Ratu ora adil.
The queen’s judgements will be unjust.
Akeh pangkat sing jahat lan ganjil.
There will be many peculiar and evil leaders.
Akeh kelakuan sing ganjil.
Many will behave strangely.
Wong apik-apik pada kepencil.
Good people will be isolated.
Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin.
Many people will be too embarrassed to do the rightthings.
Luwih utama ngapusi.
Choosing falsehood instead.
Wegah nyambut gawe.
Many will be lazy to work.
Kepingin urip mewah.
Seduced by luxury.
Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka.
They will take the easy path of crime and deceit.
Wong bener thenger-thenger.
The honest will be confused.
Wong salah bungah.
The dishonest will be joyful.
Wong apik ditampik-tampik.
The good will be rejected.
Wong jahat munggah pangkat.
The evil ones will rise to the top.
Wong agung kesinggung.
Noble people will be wounded by unjust criticism.
Wong ala kepuja.
Evil doers will be worshipped.
Wong wadon ilang kawirangane.
Women will become shameless.
Wong lanang ilang kaprawirane.
Men will loose their courage.
Akeh wong lanang ora duwe bojo.
Men will choose not to get married.
Akeh wong wadon ora setya marang bojone.
Women will be unfaithful to their husbands.
Akeh ibu pada ngedol anake.
Mothers will sell their babies.
Akeh wong wadon ngedol awake.
Women will engage in prostitution.
Akeh wong ijol bebojo.
Couples will trade partners.
Wong wadon nunggang jaran.
Women will ride horses.
Wong lanang linggih plangki.
Men will be carried in a stretcher.
Randa seuang loro.
A divorcee will be valued at 17 cents.
Prawan seaga lima.
A virgin will be valued at 10 cents.
Duda pincang laku sembilan uang.
A crippled men will be valued at 75 cents.
Akeh wong ngedol ngelmu.
Many will earn their living by trading their knowledge.
Akeh wong ngaku-aku.
Many will claims other’s merits as their own.
Njabane putih njerone dadu.
It is only a cover for the dice.
Ngakune suci, nanging sucine palsu.
They will proclaim their righteousness despite theirsinful ways.
Akeh bujuk akeh lojo.
Many will use sly and dirty tricks.
Akeh udan salah mangsa.
Rains will fall in the wrong season.
Akeh prawan tuwa.
Many women will remain virgins into their old age.
Akeh randa nglairake anak.
Many divorcees will give birth.
Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne.
Newborns will search for their fathers.
Agama akeh sing nantang.
Religions will be attacked.
Perikamanungsan saya ilang.
Humanitarianism will no longer have importance.
Omah suci dibenci.
Holy temples will be hated.
Omah ala saya dipuja.
They will be more fond of praising evil places.
Wong wadon lacur ing ngendi-endi.
Prostitution will be everywhere.
Akeh laknat.
There will be many worthy of damnation.
Akeh pengkhianat.
There will be many betrayals.
Anak mangan bapak.
Children will be against father.
Sedulur mangan sedulur.
Siblings will be against siblings.
Kanca dadi mungsuh.
Friends will become enemies.
Guru disatru.
Students will show hostility toward teachers.
Tangga pada curiga.
Neighbours will become suspicious of each other.
Kana-kene saya angkara murka.
And ruthlessness will be everywhere.
Sing weruh kebubuhan.
The eyewitness has to take the responsibility.
Sing ora weruh ketutuh.
The ones who have nothing to do with the case will beprosecuted.
Besuk yen ana peperangan.
One day when there will armagedon.
Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.
In the east, in the west, in the south, and in thenorth.
Akeh wong becik saya sengsara.
Good people will suffer more.
Wong jahat saya seneng.
Bad people will be happier.
Wektu iku akeh dandang diunekake kuntul.
When this happens, a rice cooker will be said to be anegret.
Wong salah dianggep bener.
The wrong person will be assumed to be honest.
Pengkhianat nikmat.
Betrayers will live in the utmost of material comfort.
Durjono saya sempurna.
The deceitful will decline even further.
Wong jahat munggah pangkat.
The evil persons will rise to the top.
Wong lugu kebelenggu.
The modest will be trapped.
Wong mulyo dikunjoro.
The noble will be imprisoned.
Sing curang garang.
The fraudulent will be ferocious.
Sing jujur kojur.
The honest will unlucky.
Pedagang akeh sing keplarang.
Many merchants will fly in a mess.
Wong main akeh sing ndadi.
Gamblers will become more addicted to gambling.
Akeh barang haram.
Illegal things will be everywhere.
Akeh anak haram.
Many babies will be born outside of legal marriage.
Wong wadon nglamar wong lanang.
Women will propose marriage.
Wong lanang ngasorake drajate dhewe.
Men will lower their own status.
Akeh barang-barang mlebu luang.
The merchandise will be left unsold.
Akeh wong kaliren lan wuda.
Many people will suffer from starvation and inabilityto afford clothing.
Wong tuku nglenik sing dodol.
Buyers will become more sophisticated.
Sing dodol akal okol.
Sellers will have to use their brains and muscle to dobusiness.
Wong golek pangan kaya gabah diinteri.
In the way they earn a living, people will be as rice
paddies being swung around and blown up.
Sing kebat kliwat.
Some will go wild out of control.
Sing telah sambat.
Those who are not ambitious will complaint of beingleft behind.
Sing gede kesasar.
The ones on the top will get lost.
Sing cilik kepleset.
The ordinary people will slip.
Sing anggak ketunggak.
The arrogant ones will be impaled.
Sing wedi mati.
The fearful ones will not survive.
Sing nekat mbrekat.
The risk takers will be successful.
Sing jerih ketindhih.
The ones who are afraid of taking the risks will becrushed under foot.
Sing ngawur makmur.
The careless ones will be wealthy.
Sing ngati-ati ngrintih.
The careful ones will whine about their suffering.
Sing ngedan keduman.
The crazy ones will get their portion.
Sing waras nggagas.
The ones who are mentally and physically healthy willthink wisely.
Wong tani ditaleni.
The farmers will be controlled.
Wong dora ura-ura.
Those who are corrupt will spend their fortunelavishly.
Ratu ora netepi janji, musna kekuasaane.
The queen who does not keep her promises will lose herpower.
Bupati dadi rakyat.
The leaders will become ordinary persons.
Wong cilik dadi priyayi.
The ordinary people will become leaders.
Sing mendele dadi gede,
The dishonest persons will rise to the top.
Sing jujur kojur.
The honest ones will be unlucky.
Akeh omah ing nduwur jaran.
There will be many people own a house on horseback.
Wong mangan wong.
People will attack other people.
Anak lali bapak.
Children will ignore their fathers.
Wong tuwa lali tuwane.
Parents will not want to take their responsibility asparents.
Pedagang adol barang saya laris.
Merchants will sell out of their merchandise.
Bandane saya ludes.
Yet, they will lose money.
Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan.
Many people will die from starvation in prosperoustimes.
Akeh wong nyekel banda nanging uripe sengsara.
Many people will have lots of money yet, be unhappy intheir lives.
Sing edan bisa dandan.
The crazy one will be beautifully attired.
Sing bengkong bisa nggalang gedong.
The insane will be able to build a lavish estate.
Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil.
The ones who are fair and sane will suffer in their
lives and will be isolated.

Ana peperangan ing njero.
There will be internal wars.
Timbul amarga para pangkat akeh sing pada salah paham.
As a result of misunderstandings between those at the top.
Durjana saya ngambra-ambra.
The numbers of evil doers will increase sharply.
Penjahat saya tambah.
There will be more criminals.
Wong apik saya sengsara.
The good people will live in misery.
Akeh wong mati jalaran saka peperangan.
There will be many people die in a war.
Kebingungan lan kobongan.
Others will be disoriented, and their property burnt.
Wong bener saya tenger-tenger.
The honest will be confused.
Wong salah saya bungah-bungah.
The dishonest will be joyful.
Akeh banda musna ora karuan lungane.
There will be disappearance of great riches.
Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuansababe.
There will be disappearance of great titles, and jobs.
Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram.
There will be many illegal goods.
Bejane sing lali, bejane sing eling.
There will be many babies born without fathers.
Nanging sauntung-untunge sing lali.
Those people who forget God’s Will may be happy onearth.
Isih untung sing waspada.
But those who are remember God’s will are destined to
be happier still.

Angkara murka saya ndadi.
Ruthlessness will become worse.
Kana-kene saya bingung.
Everywhere the situation will be chaotic.
Pedagang akeh alangane.
Doing business will be more difficult.
Akeh buruh nantang juragan.
Workers will challenge their employers.
Juragan dadi umpan.
The employers will become bait for their employees.
Sing suwarane seru oleh pengaruh.
Those who speak out will be more influential.
Wong pinter diingar-ingar.
The wise ones will be ridiculed.
Wong ala diuja.
The evil ones will be worshipped.
Wong ngerti mangan ati.
The knowledgeable ones will show no compassion.
Banda dadi memala.
The pursuit of material comfort will incite crime.
Pangkat dadi pemikat.
Job titles will become enticing.
Sing sawenang-wenang rumangsa menang.
Those who act arbitrarily will feel as if they are thewinners.
Sing ngalah rumangsa kabeh salah.
Those who act wisely will feel as if everything iswrong.
Ana Bupati saka wong sing asor imane.
There will be leaders who are weak in their faith.
Patihe kepala judi.
T
heir vice regent will be selected from among the
ranks of the gamblers.

Wong sing atine suci dibenci.
Those who have a holy heart will be rejected.
Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat.
Those who are evil, and know how to flatter their
boss,will be promoted.

Pemerasan saya ndadra.
Human exploitation will be worse.
Maling lungguh wetenge mblenduk.
The corpulent thieves will be able to sit back andrelax.
Pitik angkrem saduwurane pikulan.
The hen will hacth eggs in a carrying pole.
Maling wani nantang sing duwe omah.
Thieves will not be afraid to challenge the target.
Begal pada ndugal.
Robbers will dissent into greater evil.
Rampok pada keplok-keplok.
Looters will be given applause.
Wong momong mitenah sing diemong.
People will slander their caregivers.
Wong jaga nyolong sing dijaga.
Guards will steel the very things they are to protect.
Wong njamin njaluk dijamin.
Guarantors will ask for collateral.
Akeh wong mendem donga.
Many will ask for blessings.
Kana-kene rebutan unggul.
Everybody will compete for personal victory.
Angkara murka ngombro-ombro.
Ruthlessness will be everywhere.
Agama ditantang.
Religions will be questioned.
Akeh wong angkara murka.
Many people will be greedy for power, wealth andposition.
Nggedeake duraka.
Rebelliousness will increase.
Ukum agama dilanggar.
Religious law will be broken.
Perikamanungsan di-iles-iles.
Human rights will be violated.
Kasusilan ditinggal.
Ethics will left behind.
Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi.
Many will be insane, cruel and immoral.
Wong cilik akeh sing kepencil.
Ordinary people will be segregated.
Amarga dadi korbane si jahat sing jajil.
They will become the victims of evil and cruelpersons.
Banjur ana Ratu duwe pengaruh .
Then there will come a queen who is influential.
Lan duwe prajurit
She will have her own armies.
Negarane ambane sapra-walon.
Her country will measured one-eighth the circumference
ofthe world.

Tukang mangan suap saya ndadra.
The number of people who commit bribery will increase.
Wong jahat ditampa.
The evil ones will be accepted.
Wong suci dibenci.
The innocent ones will be rejected.
Timah dianggep perak.
Tin will be thought to be silver.
Emas diarani tembaga.
Gold will be thought to be copper.
Dandang dikandakake kuntul.
A rice cooker will be thought to be an egret.
Wong dosa sentosa.
The sinful ones will be safe and live in tranquility.
Wong cilik disalahake.
The poor will be blamed.
Wong nganggur kesungkur.
The unemployed will be rooted up.
Wong sregep krungkep.
The diligent ones will be forced down.
Wong nyengit kesengit.
The people will seek revenge against the fiercelyviolent ones.
Buruh mangluh.
Workers will suffer from overwork.
Wong sugih krasa wedi.
The rich will feel unsafe.
Wong wedi dadi priyayi.
People who belong to the upper class will feelinsecure.
Senenge wong jahat.
Happiness will belong to evil persons.
Susahe wong cilik.
Trouble will belong to the poor.
Akeh wong dakwa dinakwa.
Many will sue each other.
Tindake menungsa saya kuciwa.
Human behaviour will fall short of moral enlightenment.
Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih
lan disenengi.
Leaders will discuss and choose which countries are
their favourites and which ones are not.

Wong Jawa kari separo,
The Javanese will remain half.
Landa-Cina kari sejodo.
The Dutch and the Chinese each will remain a pair.
Akeh wong ijir, akeh wong cethil.
Many become stingy.
Sing eman ora keduman.
The stingy ones will not get their portion.
Sing keduman ora eman.
The ones who receive their portion will be generous.
Akeh wong mbambung.
Street beggars will be everywhere.
Akeh wong limbung.
Bewildered persons will be everywhere.
Selot-selote mbesuk wolak-waliking jaman teka.
T
hese are the signs that the people and their
civilization have been turned upside down


Sabtu, 15 Mei 2010

KORUPTOR VERSUS KOLEKTOR

Kalau saya boleh secara bebas mengartikannya,  ke duanya sama-sama suatu aktivitas mengumpulkan sesuatu. Yang membedakannya, barangkali hanya satu. Para koruptor melakukannya dengan mengingkari suara hati, mengambil hak yang bukan haknya. Sedangkan kolektor tidak ada tindak kejahatan di dalamnya. Apa pun yang didapatkannya dari seorang kolektor, tidak bertentangan dengan norma-norma kehidupan. Sebenarnya saya hanya mengajak Anda (yang kebetulan mampir di blog saya ini) untuk melatih kesabaran dalam menapaki kehidupan ini. Bekerjalah dengan tekun dan sebaik mungkin, jujur, dan tolong-menolong.

Situs-situs di bawah ini sengaja saya sediakan untuk Anda (bersama saya tentunya) untuk sedikit demi sedikit mengumpulkan dollar hanya dengan mengklik dan mereferensikannya kepada orang lain. Saya jamin apabila Anda memiliki sikap dan mengejawantahkannya dalam kehidupan atas filosopi sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit untuk meraih apa pun keinginan Anda, maka Anda akan terhindar dari penyakit yang membahayakan ketahanan negara dan bangsa yakni tindak korup. Ya sudah, kenapa Anda tak melakukannya? Ayo ngeklik rame-rame!!!

Senin, 10 Mei 2010

Menolak Yang Bukan Hak

Ini hanya cerita kecil dan tidak berdampak, seperti kasus Century, markus pajak, mafia hukum dll yang sedang hangat menjadi topik di hampir seluruh media kita. Ceritanya pun sudah berlalu, kira-kira 6 bulan yang lalu. Begini ceritanya. Pagi-pagi ketika saya sedang nunggu bus di halte (dekat BTC), di antara hiruk pikuk pedagang asongan dan koran dengan background semrawut lalulintas pagi kota Bekasi, seorang tukang koran tergopoh-gopoh lari mengejar bus yang tengah melaju. Bus itu pun akhirnya berhenti pas di perempatan traffic light yang sedang menyalakan lampu merah. (foto: tempointeraktif.com)
1-800-Mail.com
Tukang koran itu tampak menyerahkan sebuah HP kepada seorang penumpang yang berdiri karena tidak dapat tempat duduk. "Hapenya jatuh pak," katanya sambil memberikan HP itu. Dan ia pun lantas kembali ke pinggir jalan untuk menjajakan dagangannya, "Koran-koran," teriaknya lantang. Saya sangat trenyuh dengan ketulusannya. Ia dengan suka rela mengembalikan HP itu. Padahal, jika tak dikembalikan, yang empunya HP itu pun tidak tahu. Saya iseng-iseng bertanya kepadanya, kenapa HP itu dikembalikan. Tukang koran itu dengan enteng menjawab: "Itu bukan hak saya mas, rejeki itu ya dari hasil keringat dengan cara kerja," katanya polos dan menggetarkan jiwa.

Saya membayangkan lagi, andai HP itu dijual, saya berani jamin, laku 400-600 ribu. Ini berarti, ia tak harus bekerja jualan koran dan bisa berleha-leha selama 3 minggu, bahkan mungkin sampai satu bulan, dengan asumsi tiap harinya ia mendapatkan uang  20-30 ribu. Sementara, di luar sana, kita tengah dipertontonkan dengan serentetan aib, tindak durjana, tindak culas, tindak korup oleh para pejabat dan bekas pejabat, para pengusaha, anggota dewan, penegak hukum et cetera, et cetera.

Mereka, baik sendiri atau secara berjamaah mengambil (baca:maling) duit, yang kebanyakan punyanya rakyat. Mereka jelas-jelas tahu, bahwa itu bukan haknya tapi dasar mentalnya mental maling, ya main embat saja. Kejujuran  tukang koran yang saya dapati ini sungguh merupakan satu bukti bahwa di tengah hiruk-pikuk ketamakan, amoral, asosial  dan aa yang lain, masih ada cerita rakyat kecil yang menyejukkan hati. Ini bagai "oase bening" di tengah padang pasir buram dan laku laknat para pejabat, aparatur negara, penguasaha, dan mereka-mereka yang memegang kendali perekonomian bangsa . Andai mentalitas tukang koran ini juga dimiliki oleh aparat-aparat negara, penegak hukum, anggota dewan dan para pengusaha, bisa dipastikan Indonesia kita tercinta akan menjadi negara yang gemah ripah loh jinawi. Tentrem karta raharja. Panjang pocapane, punjung kawibawane.

KALO YANG INI BARUUU, HAK http://9b65de1c.linkseer.net

Menyebut satu saja, andai tambang emas terbesar  dunia yang ada di bumi Papua dikelola dengan baik (tak ada korup dan penyelewengan), Indonesia kita bisa kaya raya. Dan banyak lagi sumberdaya alam lain yang dahsyat, yang bila dikelola dengan baik akan menambah kekayaan negara. Itu artinya rakyat pun bisa ikut merasakannya. Mutu sekolah di daerah-daerah bisa ditingkatkan, pengangguran bisa dikurangi dengan lapangan kerja baru. Negara nggak hanya ngutang melulu, ujung-ujungnya yang melunasi anak cucu . Indonesia bisa menjadi negara terkaya di Asia dan bahkan di dunia, karena sebenarnya kekayaan dan sumberdaya alamnya melimpah ruah. Andai mentalitas  nggak mau mengambil yang bukan haknya dan  sejenisnya, menjadi isme kehidupan kita maka lebih banyak rakyat yang sejahtera. Ah saya jadi semakin tambah bodoh saja.



Feedback Form




Minggu, 31 Januari 2010

Hadang Israel Masuk Jantung Telkomsel!

Gempa kecil melanda PT Telkomsel, beberapa pekan terakhir. Pemicunya adalah tender pengadaan perangkat billing system Telkomsel, yang diduga kuat bakal dimenangkan perusahaan Israel. Tender senilai Rp 1,2 trilyun itu memantik masalah lantaran dianggap tidak transparan dalam pelaksanaannya. Salah satu yang disoal adalah perlakuan tidak adil kepada peserta tender. Dalam pelaksanaan prove of concept (POC) untuk peserta tender, misalnya, waktunya sengaja dibuat sangat ketat. Hal ini dianggap menguntungkan dua vendor, yaitu Convergyst dan Amdocs.

Convergyst adalah perusahaan asal Israel yang selama ini berpengalaman menangani tagihan existing, sehingga dianggap telah menyiapkan segala sesuatunya. Sedangkan Amdocs, yang juga disinyalir sebagai perusahaan Israel, diberi kesempatan enam bulan sebelumnya untuk POC.

Tender yang dilakukan Telkomsel pun sengaja di-split untuk dua vendor, masing-masing akan menangani online charging system (OCS) dan system control point (SCP). "Padahal, sistem yang ideal apabila OCS dan SCP berasal dari satu vendor untuk mendapatkan performa lebih bagus dengan harga murah," ujar anggota komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Heru Sutadi. Sebelumnya, billing system PT Telkomsel ditangani kongsi Nokia-Siemens hingga berakhir kontraknya pada tahun ini.

Heru mengingatkan, operator telekomunikasi yang dituding melakukan kecurangan dalam proses tender itu harus berurusan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). "Meski itu urusan dapur operator, kami perlu mengingatkan karena tender yang curang bisa menjadi objek pemeriksaan KPPU," katanya.
NYOKOT GEDANG GORENG, NYRUPUT WEDANG GINASTEL, SINAMBI NGEKLIK NEOBUX, DOLARE NGOCOOOR!
Tender besar yang digelar operator telekomunikasi seperti Telkomsel, Heru menambahkan, sebaiknya dipaparkan secara terbuka demi menghindari tudingan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) serta persaingan usaha tidak sehat. "Langkah pemerintah pakai e-auction (tender elektronik --Red.) bisa ditiru. Panitia bagusnya tanda tangan pakta integritas," ungkap Heru.

Namun indikasi ketidaktransparanan tersebut dibantah oleh Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno. "Itu hanya pernyataan dari peserta yang sudah merasa kalah dalam tender," katanya. Menurut Sarwoto, sebentar lagi pemenang tender akan diumumkan. Dan biasanya, kata Sarwoto, pihak yang kalah tender sengaja memancing di air keruh.

Keikutsertaan perusahaan Israel, terutama Amdocs, dalam tender pengadaan perangkat billing system Telkomsel itu sempat memantik polemik. Maklum, Amdocs dianggap sebagai kaki tangan Pemerintah Israel yang dicurigai untuk kepentingan spionase. "Dengan menguasai billing system, berarti Amdocs telah menggenggam jantung perusahaan seluler terbesar di Indonesia itu," ujar seorang pakar informasi dan telekomunikasi yang tidak bersedia disebut namanya.

Secara historis, Amdocs adalah perusahaan yang didirikan di Israel oleh Aurec Group, sebuah korporasi bisnis milik milyarder Yahudi, Morris Kahn. Ia termasuk 10 besar orang terkaya di Israel. Perusahaan itu menyediakan perangkat lunak (software) dan jasa untuk penagihan, customer relationship management (CRM), sistem pendukung operasi (OSS), serta penyedia berbagai perangkat telekomunikasi dan informasi lainnya. Perusahaan ini juga menawarkan outsourcing layanan pelanggan dan operasi pusat data.

Pada saat ini, Amdocs bermarkas di Chesterfield, Missouri, Amerika Serikat. Perusahaan itu memiliki lebih dari 17.000 karyawan, tapi hampir setengah dari jumlah itu berbasis di Israel.

Amdocs juga tercatat di New York Stock Exchange dan beroperasi di lebih dari 50 negara. Amdocs pun memiliki divisi konsultan, yang disebut Divisi Consulting Amdocs, dengan kantor-kantor di seluruh dunia.
OLEH DUIT  $6.00 SAKWISE AWAKMU  DAFTAR, UENAK TO? $6.00 Welcome Survey After Free Registration!
Selain proyek-proyek bisnis, Amdocs mendirikan pula berbagai organisasi nirlaba. Salah satunya bernama ALEA-Amdocs Employees Lema'an Hakehila, sebuah organisasi yang, katanya, bertujuan membantu masyarakat. Eyal Ben Amram, wakil presiden dan koordinator proyek Amdocs, mengatakan, "Kami memutuskan untuk fokus pada pendidikan bagi pemuda dan anak-anak bermasalah sebagai cara terbaik untuk mempengaruhi perubahan jangka panjang dalam masyarakat."

Indikasi bahwa Amdocs adalah perusahaan Israel yang memangku kepentingan negara zionis itu terlihat pada jajaran direksi. Terungkap di situs www.reuter.com, beberapa direktur Amdocs tercatat pernah menduduki pos penting di Pemerintah Israel.

Contohnya, Nehemia Lemelbaum, yang menjadi dewan direksi Amdocs sejak Desember 2001 --merangkap Senior Vice President Amdocs Management Limited dari 1985 hingga Januari 2005-- adalah staf di Kementerian Komunikasi Israel dengan tanggung jawab untuk teknologi komputer di area business data processing. Pada saat ini, Nehemia menjadi anggota eksekutif komite teknologi dan inovasi.

Ayal Shiran, yang menjabat sebagai Senior Vice President dan Head of Customer Service Business Group Amdocs Limited sejak 2008, adalah jebolan Angkatan Udara Israel. Ia bertanggung jawab atas proyek pengembangan sistem komputer untuk jet tempur F-15 dan pengembangan perangkat lunak untuk F-15 di Boeing.

Sedangkan Zohar Zisapel yang menduduki kursi dewan direksi Amdocs sejak Juli 2008 dan kini menjadi kepala komite inovasi dan teknologi pernah mengenyam karier di Departemen Pertahanan Israel dari 1978 hingga 1982. Ia juga menjadi Ketua Asosiasi Industri Elektronik Israel dari 1998 hingga 2001.

Di beberapa negara, kehadiran Amdocs sempat diboikot lantaran dianggap sebagai kaki tangan Pemerintah Israel. Di Irlandia, misalnya, beberapa politikus mengirim petisi agar Eircom selaku perusahaan "halo-halo" nasional negeri itu menolak proposal yang diajukan konsorsium pimpinan IBM, lantaran konsorsium tersebut membawa serta Amdocs untuk menangani billing system.

"Konsorsium yang menggandeng Amdocs kami persilakan mundur dari kontrak dengan Eircom. Sebab perusahaan itu penyokong kebijakan pertahanan Israel, yang membunuh 1.400 orang Palestina dalam invasinya ke Jalur Gaza," ungkap Kevin Squire, juru bicara Kampanye Solidaritas Palestina-Irlandia (IPSC) dan Gerakan Anti-Perang Irlandia (IAWM), seperti tertulis di www.swp.je.

Akankah perusahaan Israel itu melenggang kangkung ke jantung Telkomsel? Kecurigaan itu ditepis Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring. "Kami sudah meminta klarifikasi dari Telkomsel dan Kedutaan Besar Amerika, ternyata Amdocs terdaftar di New York Stock Exchange dan berkantor di Missiouri," kata Tifatul kepada Birny Birdieni dari Gatra. Karena itu, Tifatul mempersilakan Amdocs terus mengikuti tender di Telkomsel.
Sebelumnya, Tifatul melarang keterlibatan perusahaan yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, termasuk Israel. Namun, belakangan, Tifatul malah membuka jalan bagi Amdocs untuk melenggang ke kandang Telkomsel, operator seluler terbesar di Indonesia. Meski demikian, Tifatul berjanji, jika ada yang mencurigakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lagi terkait status kenegaraan Amdocs.

Dikatakan Tifatul, Indonesia memang tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Karena itu, Indonesia tidak memiliki hubungan dagang dengan Israel dan tidak ada kantor perdagangan Israel di Indonesia. "Tapi, kalau berdomisili di Amerika Serikat, meski sahamnya dimiliki orang Israel, sulit ditolak kehadirannya di sini," ujar mantan Presiden PKS itu. Jadi, selamat datang Israel!
Heru Pamuji [Ekonomi, Gatra Nomor 11 Beredar Kamis, 21 Januari 2010]

Sabtu, 16 Januari 2010

AyoSurvei, lhe!

AyoSurvei mono aplikasi facebook sing nglayani perusahaan/organisasi/institusi survei kanthi nganakake survei/polling kanggo ngembangake produk utawa layanan umum sing luwih apik.

Biasane, AyoSurvei nyediakake survei/polling miturut kriteria sing wis digariske karo mitra AyoSurvei, sabanjure anggota sing gathuk karo kriteria diwenehi kesempatan kanggo mangsuli survei/polling.

Anggota AyoSurvei diganjar duwit lan isa dijupuk nek uwis nglumpuk. Gede cilike ganjaran ora podho, kabeh mau gumantung karo ruwet-angele survei lan uga cacahing pitakonan. Anggota uga oleh ganjaran 20% saka program referal.

Ya wis aja kakehan mikir wong kiyi ora mbayar. Sing penting cepet ndaftar. Gage kliken kiyi
http://www.ayosurvei.com/?ref_id=1457001144