Sabtu, 05 Juni 2010

Saya Jengkel Petugas Telkom

Beberapa bulan ini saya merasa "rada" terganggu dengan petugas Telkom (Bekasi). Pasalnya setiap kali saya, isteri, dan anak saya Willy (4 tahun) menerima panggilan dari petugas Telkom, selalu saja sama pertanyaannya. Bulan atau minggu-minggu yang lalu, hampir tiap dua hari sekali saya selalu mendapat panggilan telepon yang menanyakan apakah di rumah saya sudah terpasang jaringan Internet. Ya tentu saja saya jawab sudah, wong ini Internet sudah terpasang sejak Oktober 2009.

Anehnya dua hari kemudian, datang panggilan yang sama dan menanyakan hal yang sama. Dua hari kemudiannya, "jas bukak iket blangkon" alias sami mawon, itu lagi yang ditanyakan. Yang membedakannya hanya satu, kali ini yang datang menyapa adalah petugas berkelamin laki-laki. Setelah agak reda suasananya, datang lagi panggilan yang sama, saya agak lupa entah petugas cowok atau cewek. Yang jelas pada waktu itu saya terpaksa marah dan mengatakan kepadanya: " Anda tidak profesional!" sambil menutup gagang telepon.

Saya tak tahu apa yang terjadi di kantor Telkom (Bekasi tentunya), tempat berkumpulnya para petugas ini. Setiap pagi sebelum mereka melakukan "gerilya marketing", adakah brief dari supervisor atau manajer atau apalah istilahnya yang mengomandoinya. Kalau ada, brief macam apa yang disampaikan kepada para armada garis depan penjualan itu? Setiap sore atau malam atau seminggu sekali adakah evaluasi atas pekerjaan-pekerjaan itu? Saya tak bisa menjawabnya, wong saya bukan petugas, supervisor, manajer penjualan Telkom.

Beberapa minggu bulan April, saya bagai mengalami minggu-minggu tenang. Tak pernah lagi terdengar dering telepon dari petugas Telkom. Namun rupanya saya salah duga. Tiga hari belakangan ini, berturut-turut saya diberondong  penawaran baru Telkom yaitu tentang abonemen bebas tapi setiap bulannya paling tidak harus membayar pulsa sebesar Rp 65.000.- Saya pun menjawabnya dengan berkata tidak.

Datang lagi keanehan. Kali ini petugas (seorang cewek) langsung menanyakan kepada saya apakah saya adalah nama yang terdaftar  di kantor Telkom itu. Petugas itu pun dengan tegas mengatakan bahwa untuk periode bulan Juni, Telkom tidak lagi memberlakukan biaya abonemen. Girang sekali rasanya, dalam hati saya mengatakan, wah ini jurus baru Telkom dalam menggaet  pelanggan baru dan meningkatkan layanannya terhadap pelanggan lama.

Kangrengane, kegirangan saya akhirnya mati menggenaskan sore itu. Pasalnya, lagi-lagi datang panggilan dari petugas Telkom yang menawarkan bebas abonemen tapi yaitu tadi para pelanggan harus menghabiskan pulsa rata-rata Rp 65.000,- Maaf kali ini pun saya pun harus marah kepada petugas itu dan mengatakan, Anda tidak profesional!

Semoga kejadian yang tidak mengenakkan ini hanya terjadi di daerah Bekasi. Kalau sampai hal ini juga sama terjadi di daerah lain di seluruh Indonesia, maka saya berani mengatakan bahwa Telkom tidak profesional! (image:http://marketingevolution.wordpress.com)